belum pun sembuh
masih berdarah
berdenyut-denyut
dan ngilu
aku sangka
kamu datang kali ini
dengan ubatnya
tapi lain pula
yang kamu bawa
luka separah ini
kamu gosok lagi dengan garam
kamu curah air asam
dan simbah dengan cuka
makin luas ternganga
luka yang belum bertangkup
dagingnya
kamu ketawa dekah-dekah
dakwa kamu aku yang salah
tak habis nak bertelingkah
tak henti mencari padah
aku sendiri yang tempah musibah
mengapa kamu pula yang dipersalah?
tentulah
tak mungkin kamu bersalah
dulu, kini dan selamanya
tak pernah kamu yang bersalah
No comments:
Post a Comment